
Jakarta, 7 November 2024 – Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapppeda) Provinsi Gorontalo bersama perwakilan Bapppeda kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo melaksanakan kunjungan konsultasi ke Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri RI dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi terkait pelaksanaan program Rumah Inovasi Gorontalo (RINOV_GO) serta meningkatkan efektivitas tugas dan fungsi riset dan inovasi di daerah.
Selama dua hari, konsultasi ini menjadi wadah bagi peserta untuk berdiskusi mendalam mengenai strategi implementasi RINOV-GO sebagai pusat inovasi daerah berbasis riset. Agenda ini juga membahas kebijakan nasional yang relevan, sekaligus menggali masukan dari BSKDN dan BRIN guna mendorong percepatan transformasi inovasi di Provinsi Gorontalo.
Kepala Bidang Riset dan Inovasi Bapppeda Provinsi Gorontalo, Tity Iriani Datau, STP, MSi, menyampaikan bahwa program RINOV-GO adalah inisiatif strategis yang diharapkan dapat mendorong kemajuan daerah melalui penguatan ekosistem inovasi. “Dengan arahan dan dukungan dari BSKDN dan BRIN, kami yakin Gorontalo dapat menjadi model keberhasilan implementasi riset dan inovasi di tingkat lokal,” ungkapnya.
Selain itu, perwakilan Bapppeda kabupaten/kota memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi dalam menjalankan agenda riset dan inovasi di daerah, termasuk minimnya sumber daya manusia yang kompeten dan kebutuhan pendanaan yang lebih memadai. Pihak BSKDN dan BRIN memberikan sejumlah rekomendasi strategis untuk mengatasi hambatan tersebut, termasuk optimalisasi kemitraan dengan lembaga pendidikan, pelibatan swasta, dan pemanfaatan teknologi digital.
Dalam rangkaian konsultasi Bapppeda se-Provinsi Gorontalo ke BSKDN Kemendagri dan BRIN, Kepala BSKDN, Yusharto Huntoyungo, yang menekankan urgensi inovasi sebagai motor penggerak peningkatan kualitas pelayanan publik dan pengelolaan keuangan daerah.
"If you don’t change, you will die," ungkap Yusharto. Pernyataan ini menjadi penekanan penting bahwa inovasi adalah kunci bagi pemerintah daerah untuk tetap relevan dengan dinamika kebutuhan masyarakat dan tantangan modernisasi. Ia menyoroti pentingnya semangat adaptasi, gairah, dan dedikasi pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Yusharto juga menyampaikan bahwa inovasi tidak hanya tentang memperbaiki layanan tetapi juga menjawab keluhan masyarakat terkait buruknya kualitas pelayanan publik yang sering kali tidak sesuai dengan ekspektasi. Masalah seperti birokrasi yang lambat, konflik akibat ketidaksesuaian ekspektasi, dan pendekatan pelayanan yang usang membutuhkan solusi inovatif, bukan cara-cara konvensional yang sudah tidak relevan lagi.
Konsultasi ini diharapkan menjadi pijakan penting untuk mengakselerasi pengembangan inovasi di Provinsi Gorontalo, sekaligus meningkatkan daya saing daerah dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. (Gema Putra)