Gorontalo, 30 Juni 2025 — Bapppeda Provinsi Gorontalo menyelenggarakan Diseminasi Hasil Riset Pendanaan Riset Pembangunan Berkelanjutan (PRPB) yang mengangkat tema “Inovasi Green Curtain, Green Canopy, dan Green Roof Berbasis Serat Ijuk Arenga Pinnata: Solusi Kemandirian Energi dan Kenyamanan Termal”. Kegiatan berlangsung di ruang rapat lantai 3 Kantor Bapppeda Provinsi Gorontalo dan menjadi wadah penting dalam menyampaikan hasil riset strategis yang mendukung pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
Acara
ini dibuka secara resmi oleh Kepala
Bapppeda Provinsi Gorontalo, Dr. Wahyudin A. Katili, S.STP, MT,
yang menekankan bahwa riset yang dipaparkan memiliki potensi besar dalam
menjawab tantangan perubahan iklim serta kebutuhan energi alternatif yang ramah
lingkungan.
“Riset
ini menjadi bukti bahwa sumber daya lokal seperti serat ijuk dari pohon aren
dapat menjadi solusi inovatif dalam menghadirkan infrastruktur hijau yang
mendukung efisiensi energi dan kenyamanan termal di kawasan tropis. Kami ingin
agar riset ini tidak berhenti pada level akademik, tapi benar-benar bisa diimplementasikan
dalam kebijakan pembangunan di daerah,” ujarnya.
Lebih
lanjut, Dr. Wahyudin menyampaikan bahwa kegiatan ini selaras dengan visi, misi, dan
program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo,
khususnya dalam penguatan
peran UMKM sebagai motor penggerak ekonomi daerah. Menurutnya,
inovasi berbasis sumber daya lokal seperti serat ijuk dapat menjadi pintu masuk
untuk pengembangan produk-produk UMKM yang bernilai tambah dan ramah
lingkungan.
“Pemerintah
Provinsi Gorontalo berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas
UMKM melalui pendekatan yang inklusif. Ini sekaligus menjadi jawaban atas
berbagai tantangan seperti stagnasi usaha, keterbatasan inovasi, dan lemahnya
sinergi lintas sektor,” tegasnya.
Ia
juga menjelaskan bahwa konsep
ekonomi inklusif yang saat ini sedang didorong oleh Pemerintah
Provinsi Gorontalo mencakup empat hal utama, Pertumbuhan
ekonomi yang merata,
Pelibatan seluruh aktor pembangunan,
yaitu pemerintah, swasta, masyarakat, dan akademisi, Akses yang setara terhadap sumber daya dan peluang, serta
Fokus pada pemberdayaan lokal dan keberlanjutan.
Sementara
itu, Prof. Dr. rer. nat. Mohamad Jahja selaku narasumber utama sekaligus
peneliti dari Universitas Negeri Gorontalo, menyampaikan bahwa riset ini
mengedepankan konsep fungsi ganda, di mana elemen-elemen seperti green curtain
dan green roof tidak hanya berfungsi estetis, tetapi juga memiliki peran
ekologis dan teknologis. Serat ijuk aren digunakan sebagai material utama
karena memiliki daya tahan tinggi, kemampuan menyerap panas, dan dapat
diintegrasikan dengan sistem struktur modern.
“Inovasi
ini merupakan bentuk integrasi holistik antara kemajuan teknologi, kearifan
lokal, dan kepedulian terhadap lingkungan. Kami mengembangkan pendekatan yang
menggabungkan teknik arsitektural, prinsip ekologi tropis, serta konsep ekonomi
sirkular berbasis UMKM,” jelas Prof. Jahja.
Lebih
jauh, Prof. Jahja menjelaskan bahwa riset ini juga mempertimbangkan dampak
lingkungan jangka panjang. Penggunaan bahan alami dan proses produksi yang minim
emisi menjadi bagian dari strategi mengurangi jejak karbon, sekaligus
memperluas peluang kerja ramah lingkungan di tingkat lokal.
“Kami
tidak hanya berbicara soal bangunan yang sejuk, tetapi bagaimana pendekatan ini
bisa menjadi bagian dari solusi sistemik menghadapi perubahan iklim. Ini adalah
bentuk rekayasa lingkungan berbasis lokal yang aplikatif dan inklusif,”
ujarnya.
Diseminasi
ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, di antaranya, OPD Provinsi
Gorontalo dan OPD Kabupaten/Kota terkait, Balai
Wilayah Sungai Sulawesi II
Kementerian PUPR, BKSDA Wilayah II Gorontalo
Kementerian LHK, LPPM Universitas Negeri Gorontalo,
Tim peneliti UNG, Perwakilan dari sektor swasta, komunitas lingkungan, dan
pelaku UMKM.
Kegiatan
ini menjadi forum penting untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam
mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal.
Pada akhir kegiatan, peserta menyampaikan komitmen untuk mendukung penerapan
hasil riset ini dalam skala yang lebih luas, termasuk dalam proyek-proyek
percontohan di sektor publik maupun swasta.
“Kami
berharap bahwa melalui riset ini, Provinsi Gorontalo dapat menjadi pelopor
dalam pengembangan infrastruktur hijau berbasis bahan alami sekaligus mendorong
kebangkitan UMKM berbasis inovasi dan lingkungan,” tutup Dr. Wahyudin.
Selain
memaparkan hasil riset, Tim Riset Universitas Negeri Gorontalo bersama mitra
turut menyuguhkan demonstrasi langsung proses pemintalan serat ijuk menggunakan
alat pemintal yang dirancang khusus. Dalam sesi ini, peserta disuguhkan
bagaimana serat ijuk dari pohon aren diolah secara bertahap hingga menjadi tali
ijuk yang kuat dan siap pakai, yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam penerapan
green curtain, green canopy, maupun green roof. (Manyoe Agustinus)
Bapppeda Provinsi Gorontalo - Rapat Pembahasan Target Indikator Makro Ekonomi Daerah mebahas terkait pertumbuhan ekonomi , inflasi, kemiskinan, IPM, indek Gini dan tingkat pengangguran tebuka beserta asumsi-asumsi terhadap penetapan target.
Kepala Bidang Perekonomisan SDA, Max Moerad mewakili kepala Bapppeda membahas terkait arah kebijakan pembangunan nasional daerah Provinsi Gorontalo tahun 2025-2029.
Ada empat outline Kebijakan Pembangunan Nasional dan Daerah Provinsi Gorontalo, yang pertama Capaian Kinerja Indikator Makro Pembangunan gorontalo, kedua Arah Pembangunan Nasional di Provinsi Gorontalo (RPJMN 2025 - 2029), ketiga Visi misi dan arah lebijakan Pembangunan Daerah (Ranwal RPJMD 2025 - 2029), Tdan keempat Target Indikator Kinerja Makro Daerah, ungkap Max moerad. (25/02/2025).
Max Moerad juga menyampaikan ketimpangan di Provinsi Gorontalo september 2024 menurun terhadap maret 2024 dilihat menurut wilayah, Gini Ratio diperkotaan mengalami kenaikan, sedangkan gini Ratio diwilayah pedesaan mengalami penurunan. (Aib)
Gorontalo, 6 Januari 2025 – Badan Perencanaan,
Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapppeda) Provinsi Gorontalo menggelar
rapat evaluasi semester II Tahun 2024 dan pemantapan Rencana Kerja (Renja) Tahun
2025 serta dirangkaikan dengan pembinaan ASN dan Non ASN lingkup Bappppeda
Provinsi Gorontalo. Acara yang berlangsung di Ballroom Karawo Bapppeda Provinsi
Gorontalo ini dihadiri oleh seluruh pejabat struktural, pejabat fungsional
serta staf ASN dan Non ASN di lingkup Bapppeda.
Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo, Dr. Wahyudin Athar Katili,
S.STP, MT, dalam sambutannya menegaskan pentingnya evaluasi karena ini sebagai
langkah strategis untuk mengukur capaian kinerja sepanjang tahun 2024 dan hasil
evaluasi ini akan menjadi acuan utama dalam pelaksanaan kinerja 2025, dari segi
laporan realisasi anggaran untuk tahun 2024 Bapppeda mencapai 98 %. Selain
evaluasi kinerja, acara ini dirangkaikan dengan pembinaan bagi seluruh aparatur
sipil negara (ASN) dan tenaga Non-ASN di lingkungan Bapppeda kolaborasi dan
diskusi sangatlah penting karena itu merupakan kunci utama dalam menciptakan
lingkungan kerja yang produktif dan inovatif. Rapat ditutup dengan Penandatanganan
Perjanjian Kinerja dan Pakta Integritas Bapppeda Tahun 2025.
GORONTALO - Plt Kepala Bapppeda Provinsi Gorontalo, Nalienly Grace F.
Rawung Sp, M.Si secara simbolis menyerahkan penghargaan Satya Lancana Karya
Satya kepada sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkup Badan Perencanaan,
Penelitian Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo, atas pengabdian masa kerja
selama 20 tahun.
Penyerahan dilakukan usai pelaksanan Apel
Kerja Pagi Senin, 09 Desember 2024 yang dilaksanakan di Halaman Kantor Bapppeda
Provinsi Gorontalo.
Satya Lancana Karya Satya adalah tanda
kehormatan yang diberikan atau yang dianugerahkan kepada Pegawai Negeri Sipil
sebagai penghargaan atas dedikasi pelaksanaan tugasnya yang telah menunjukan
kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran dan kedisiplinan serta telah
bekerja secara terus menerus sekurang-kurangnya 10 tahun, 20 tahun atau 30
tahun. Satyalancana Karya Satya diperuntukan bagi para PNS yang dalam waktu
yang cukup lama untuk setia terhadap Negara, cakap dan rajin dalam melaksanakan
tugasnya sehingga dapat dijadikan sebagai teladan bagi Pegawai yang lain.
“Semoga Dengan diterimahnya Penghargaan Satya
Lancana ini tidak mengurangi semangat kerja Pegawai melainkan menambah semangat
untuk pengabdian dengan tulus Kepada Negara dan Daerah Tercinta” Tutup
Nalienly,.
Berikut Daftar nama-nama Penerima Penganugrahan
Tanda Kehormatan Satya Lancana Karya Satya :
Kabupaten
Gorontalo, – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bapppeda) Provinsi Gorontalo, Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) Provinsi Gorontalo, serta Pemerintah Daerah di 3 (Tiga)
Kabupaten terpilih.
Setelah sebelumnya sukses di
Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Boalemo. Hari ini pelatihan dilaksanakan di
Desa Pongongalia Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Pelatihan ini bertujuan
untuk meningkatkan keterampilan masyarakat lokal dalam memanfaatkan potensi
kelapa yang melimpah di daerah tersebut. Disisi lain diharapkan peserta dapat
mengembangkan usaha mikro berbasis pengolahan minyak kelapa, yang dapat
menunjang ekonomi keluarga dan meningkatkan kualitas produk lokal.
Dalam sambutannya, perwakilan
BRIN, Agus Sucipto menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program
pemberdayaan masyarakat berbasis inovasi yang diinisiasi oleh BRIN. “Kami
berharap pelatihan ini tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi,
tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat di Desa Pongongalia dan
sekitarnya,” ujarnya.
Kepala Bapppeda Provinsi
Gorontalo dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Riset dan Inovasi, Titi
Iriani Datau juga menambahkan bahwa kolaborasi ini adalah langkah penting untuk
mendorong pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal. “Kami berkomitmen untuk
terus mendukung inisiatif-inisiatif seperti ini, yang sejalan dengan visi
pembangunan Provinsi Gorontalo, khususnya dalam sektor industri rumahan yang
ramah lingkungan,” ungkapnya.
Selain BRIN dan Bapppeda, BPOM
Provinsi Gorontalo turut memberikan pendampingan dalam aspek keamanan dan
kualitas produk. Mereka memastikan bahwa produk minyak kelapa yang dihasilkan
oleh masyarakat memenuhi standar kesehatan yang telah ditetapkan, sehingga
layak dipasarkan secara luas.
Para peserta pelatihan, yang
terdiri dari warga Desa Pongongalia dan beberapa desa sekitar, sangat antusias
mengikuti kegiatan ini. Mereka berharap ilmu yang diperoleh bisa diaplikasikan
dan membawa dampak positif bagi ekonomi keluarga mereka. Bahkan mereka
beranggapan bahwa inovasi pembuatan minyak kelapa dari BRIN ini lebih efektif
dari aspek waktu karena lebih cepat proses fermentasinya. Irma salah satu
peserta merasa bahwa ilmu yang didapatkan tentang cara membuat minyak kelapa
semakin bertambah. “ Saya rasa yang kami peroleh dalam pelatihan ini lebih
efektif dari segi waktu karena hanya 1 jam proses pengendapan (fermentasi)
sudah bisa langsung dimasak, biasanya di endapkan semalaman” pungkasnya dengan
gembira.
Para peserta juga diberikan panduan teknis mengenai pengemasan dan pemasaran produk, guna meningkatkan daya saing produk minyak kelapa lokal di pasar yang lebih luas.
Dengan terselenggaranya pelatihan
ini, kolaborasi antara BRIN, Bapppeda, BPOM, dan Pemerintah Daerah Kabupaten setempat
diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan perekonomian
daerah, sekaligus mendorong inovasi di sektor pengolahan produk lokal.
Gorontalo,
1 Oktober 2024 – Sebagai bentuk rencana aksi kerjasama city to city
antara Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Prefecture Ehime, Jepang, Tim Ehime
melakukan survey dan focus group discussion tentang Kualitas Ikan Tuna
yang baik dan Budidaya Jeruk yang juga merupakan komoditi unggulan di
Prefecture Ehime.
Lokasi
pertama yang dikunjungi adalah tempat pelelangan ikan di Kelurahan Tenda,
wilayah pesisir Tanjung Kramat dan beberapa Unit Pengolahan Ikan Tuna di Kota
Gorontalo. Tim Ehime Prefecture yang didampingi oleh Tim Japan Nus, Pemimpin
Uwajima Project dan NS Corporation, telah melihat langsung bagaimana
proses penanganan ikan tuna dimulai dari pendaratan, pengangkutan ke Unit Pengolahan
Ikan dan kemudian proses pembersihan dan penyimpanan. Pada FGD yang
dilaksanakan di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo tanggal 25
September 2024, Tim Ahli Ehime menjelaskan tentang bagaimana menjaga kualitas
ikan tuna di Gorontalo. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menaikkan
kualitas ikan tuna adalah meningkatkan kesadaran dan kerja sama dari nelayan,
pembeli, pelaku pasar dan pabrik pengolahan. Melalui upaya semua pihak dan
kerjasama yang baik bisa menciptkan produk yang bagus dan menguntungkan semua
pihak, ujar Kawamura, dari Tim Japan Nus.
Pada bidang pertanian, Tim melakukan survey perkebunan jeruk di Desa Wonosari Kabupaten Boalemo. Di lokasi tersebut, tim menjelaskan tentang cara pruning yang tujuannya supaya pohon menjadi rendah sehingga memudahkan proses pemanenan dan penyinaran matahari merata. Selain itu ada juga proses “Tekika” yaitu pemetikan/pengurangan biji jeruk di pohon. Kalau proses ini tidak dlakukan, tahun berikutnya pohon jeruk tidak akan berbuah atau buahnya sedikit. Dengan pengurangan buah jeruk, tahun berikutnya panen jeruk akan tetap stabil, sehingga pendapatan petani jeruk pun tetap stabil. Pada pelaksanaan FGD tanggal 27 September 2024 yang berlangsung di Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Mulyadi selaku kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Provinsi Gorontalo juga memeiliki komoditi unggulan yaitu padi dan kami berharap kedepannya, komoditi padi ini dapat menjadi tema pelaksanaan FGD maupun pelatihan bagi petani padi dimulai dari budidaya, pengolahan pasca panen dan diversifikasi produk. Sehingga akan lebih banyak yang menerima manfaat dari kerjasama ini, ujar Mulyadi.