Pohuwato,
Gorontalo - Sejumlah UMKM Produk Olahan Minyak Kelapa mengikuti pelatihan
pengolahan minyak kelapa oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di
Kecamatan Paguat Kabupaten Pohuwato pada Rabu, 18 September 2024. Kegiatan ini
dilaksanakan oleh BRIN bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo dan
Kabupaten Pohuwato. Pelatihan ini sebagai tindak lanjut dari riset tentang
kemiskinan di Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan oleh BRIN beberapa waktu
yang lalu. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan masyarakat
dalam mengolah hasil pertanian dan membuka peluang usaha baru.
Kepala Bapppeda Provinsi Gorontalo
saat membuka kegiatan tersebut diwakili oleh Kepala Bidang Riset dan Inovasi
Bapppeda Provinsi Gorontalo Tity Iriani Datau, S.TP, M.Si mengatakan bahwa
pelatihan ini sangat penting karena Gorontalo termasuk penghasil kelapa di
tanah air sehingga potensi ini dapat dikembangkan menjadi pasar yang baik serta
dapat mengangkat penghasilan masyarakat setempat. “Kami berharap melalui
pelatihan ini warga dapat memproduksi minyak kelapa berkualitas dan dapat
memasarkannya dengan harga yang bersaing” ujarnya.
Agus Sucipto salah satu peneliti dari
BRIN mengapresiasi pemerintah Provinsi Gorontalo karena kegiatan ini jika tidak
beroleh respon positif dari pemerintah daerah tidak bisa efektif
pelaksanaan. “Kami berterimakasih kepada
pemerintah Provinsi Gorontalo serta 3 Kabupaten terpilih, untuk hari pertama
ini dilaksnakan di Kabupaten Pohuwato berikutnya ke Kabupaten Boalemo dan
Kabupaten Gorontalo” jelas Cipto panggilan akrabnya.
Selama pelatihan peserta diajarkan
mulai dari pemilihan kelapa yang baik, proses pembuatan minyak kelapa. Para
peserta tampak antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan.
Hadir pada kesempatan tersebut juga
dari unsur Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Gorontalo,
Muindar. “BPOM terus mensupport kegiatan seperti ini karena sangat bernilai
terutama bagi masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani kelapa”
urainya.
Hidayat salah satu peserta di
Kabupaten Pohuwato, mengaku sangat senang mengikuti pelatihan ini. “Saya baru
tahu ternyata membuat minyak kelapa itu mudah. Saya ingin mencoba membuat
minyak kelapa sendiri dirumah” pungkasnya dengan gembira.
Ke depan, penyelenggara berencana
untuk memberikan pendampingan kepada peserta agar mereka dapat mengembangkan
usaha minyak kelapa secara berkelanjutan.
KOTA GORONTALO,
BAPPPEDA- Kepala Bapppeda Provinsi Gorontao Budiyanto Sidiki berbagi pengalaman
terkait tata kelola dan management SDGs di Provinsi Gorontalo pada acara
Worksop yang dilaksanakan oleh GIZ Jerman yang merupakan mitra kerjasama
internasional. Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Sekretariat Nasional SDGs yang
juga Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Bappenas Bapak
Pungkas Bahjuri Ali ini diselenggarakan di Hotel Aloft Jakarta pada Senin 13
Mei 2024. Event ini dihadri langsung oleh Principal Advisor Bapak Zulazmi dari
GIZ dan tim GFA bersama secretariat SDGs dan SDGs Center dari 4 provinsi pilot.
Provinsi
Gorontalo menjadi salah satu dari 4 provinsi yang dipilih oleh GIZ menjadi provinsi
pilot untuk implementasi proyek kerjasama pembangunan Indonesia-Jerman dengan
nama Strengthening Capacity for Policy Planning for the Implementation of
the 2030 agenda in Indonesia and in the Global South (SDGs-SSTC). Proyek
ini berlangsung selama periode 2020-2024.
Dalam
paparannya, Kepala Bapppeda sekaligus Kepala Sekretariat SDGs Provinsi
Gorontalo ini menyampaikan progress tata Kelola SDGs di Provinsi Gorontalo selama
intervensi proyek ini. Perubahan yang terjadi antara lain perubahan struktur
sekretaiat yang telah menggambarkan tugas dan fungsi yang dijalankan. Selain
itu juga peningkatan keterlibatan aktor non pemerintah pada pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan. “Sekretariat SDGs Provinsi Gorontalo juga telah
melakukan pengelolaan pengetahuan berupa pendokumentasian hasil kerja melalui
media sosial dan Web Gorontalo SDGs”, ujar Budiyanto.
Wiwik Junus
Ismail selaku Sekretaris pada Sekretariat SDGs Provinsi Gorontalo Juga
Menambahkan ‘’Meski demikian, beberapa
tantangan yang masih perlu menjadi perhatian, diantaranya komitmen para
pengambil kebijakan yang belum terbangun secara merata, sumber daya pengelola
SDGs juga masih perlu untuk ditingkatkan serta memastikan keterlibatan
pemerintah kabupaten dan kota dalam penyelenggaraan SDGs di masing-masing
wilayah.
Gorontalo Utara - Bapppeda
Provinsi Gorontalo dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi memulai
kolaborasi pembentukan dan penguatan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA)/Badan
Perencanaan, Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) sebagai bagian
dari upaya memperkuat riset dan inovasi di tingkat daerah. Bapppeda Provinsi
Gorontalo, yang diwakili oleh Peneliti Ahli Muda Bidang Riset dan Inovasi
Daerah, Mahyudin Humalanggi, menyatakan bahwa pembentukan BRIDA merupakan
langkah strategis untuk meningkatkan kualitas penelitian dan pengembangan
inovasi yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
Dalam
Rapat Koordinasi Pembentukan dan Penguatan BRIDA di Kabupaten Gorontalo Utara yang
dihadiri oleh Kepala-Kepala OPD Kabupaten Gorontalo Utara, tanggal 08 mei 2024,
Mahyudin Humalanggi menekankan pentingnya riset dan inovasi sebagai kunci
pembangunan daerah. "Dengan BRIDA, kita harapkan dapat mengoptimalkan
potensi daerah melalui riset yang intensif dan inovasi yang relevan, guna
mendukung pengambilan kebijakan yang lebih tepat berdasarkan kajian
mendalam,"
Selain
itu, Badan Riset dan Inovasi yang diwakili oleh Deliyanti Ganesha selaku
Perekayasa Ahli Muda Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN, menyatakan
dukungannya terhadap pembentukan BRIDA di Gorontalo. "BRIN siap mendukung
setiap daerah yang berkomitmen membentuk BRIDA. Ini adalah langkah penting
untuk memastikan setiap kebijakan daerah berbasis pada data dan penelitian yang
solid."
Proses
pembentukan BRIDA di Gorontalo saat ini sedang dalam tahap surat pertimbangan
dan sudah selesai. BRIDA diharapkan dapat menjadi motor penggerak utama dalam
mengatasi berbagai tantangan daerah melalui inovasi dan penelitian yang
aplikatif.
Dengan adanya BRIDA, Provinsi Gorontalo diharapkan mampu meningkatkan daya saingnya dan mendorong pembangunan yang lebih berkelanjutan dan inovatif, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. (Agustinus)