Bapppeda Provinsi Gorontalo melaksanakan kegiatan Rapat
Fasilitasi Rancangan Awal RPJPD Kabupaten Boalemo Tahun 2025 – 2045 bertempat
di Ruang Rapat Saronde Lantai I Bapppeda yang dipimpin oleh Kepala Bidang P2EPD
Moh Dikky Sidiki, SE, M. Si, Kepala Bappeda Kabupaten Boalemo Srijun Dangkua,
Tim Penyusun RPJPD Kabupaten Boalemo, Fungsional Perencana dan Pelaksana.
Kegiatan ini dilaksanakan setelah Pemerintah Kabupaten Boalemo memenuhi
persyaratan Fasilitasi di antaranya merampungkan dokumen Ranwal RPJPD, Surat
Permintaan Fasilitasi serta pengisian target, sasaran dan indikator yang
diinput dalam SIPD.
Rapat Fasilitasi ini bertujuan untuk dapat memperoleh
masukan terhadap permasalahan, isu strategis, arah kebijakan dan sasaran pokok
dalam Rancangan Awal RPJPD Kabupaten Boalemo tahun 2025 – 2045 yang sudah
diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri No 1 Tahun 2024 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2025 – 2045. Dalam
arahan yang diberikan, Kabid P2EPD selaku pimpinan rapat menekankan tentang
substansi dan materi yang harus diakomodir dalam dokumen perencanaan jangka
Panjang, timeline waktu sampai penetapan Perda dan Tahapan dalam Penyusunan
RPJPD Tahun 2025 – 2045. Sebagai informasi bahwa Kabupaten Boalemo merupakan
Kabupaten terakhir yang difasilitasi setelah Kabupaten dan Kota lain yang
sebelumnya dilaksanakan kegiatan dan hal yang serupa.
Dalam Paparan yang dibawakan oleh Kepala Bappeda Kabupaten
Boalemo, Visi Kabupaten Boalemo untuuk RPJPD 2025 – 2045 adalah “Boalemo Pusat
Agribisnis dan Ekonomi Maritim yang Maju dan Berkelanjutan” yang membawa 8 Misi
dan 17 Arah Pembangunan yang sudah diselaraskan dengan Rancangan Akhir RPJPN
dan RPJD Provinsi Gorontalo. Dari berbagai sasaran, arah kebijakan dan
indikator yang ditampilkan, terdapat beberapa data target yang masih belum
terisi serta beberapa catatan yang menjadi atensi dari Tim Review Fungsional
Perencana Bapppeda Provinsi Gorontalo menjadi perhatian khusus oleh Kepala
Bapppeda dan Tim Penyusun RPJPD Kabupaten Boalemo untuk bisa segera disesuaikan
demi sempurnanya penyusun dokumen ini.
Dalam penutupannya, Kabid P2EPD memberikan keterangan bahwa semua catatan fasilitasi nantinya akan dibuatkan surat resmi yang akan ditandatangani oleh Penjabat Gubernur Gorontalo dan akan segera dikirimkan ke Pemerintah Kabupaten Boalemo sebagai dasar masukan dan perbaikan penyusunan dokumen untuk bisa ditindaklanjuti melalui Musrenbang RPJPD Kabupaten Boalemo. (W)
Gorontalo, 22 April 2025 — Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan
Daerah (BAPPPEDA) Provinsi Gorontalo menggelar rapat koordinasi bersama
sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam rangka pemenuhan data Rencana
Induk dan Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah (RIPJ
PID) serta pemetaan ekosistem riset dan inovasi daerah untuk mendukung
pengembangan Produk Unggulan Daerah (PUD) Provinsi Gorontalo.
Rapat yang berlangsung
di ruang rapat lantai 1 Kantor BAPPPEDA Provinsi Gorontalo ini dipimpin
langsung oleh Tity Iriani Datau, STP, M.Si selaku Kepala Bidang Riset dan
Inovasi BAPPPEDA Provinsi Gorontalo. Kegiatan ini turut dihadiri oleh OPD
pengampu program prioritas dan Tenaga Ahli Dr. Raqhel Yunginger serta Peneliti
dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bapak Suhandojo.
Dalam sambutannya,
Kepala Bidang Riset dan Inovasi menekankan pentingnya sinergi antar-OPD dalam
menghadirkan data dan informasi yang akurat serta terkini untuk memperkuat arah
kebijakan riset dan inovasi daerah yang sejalan dengan program prioritas
provinsi, potensi unggulan dan kebutuhan masyarakat.
“Pemenuhan data ini
sangat krusial sebagai dasar dalam menyusun roadmap riset dan inovasi, sekaligus
untuk memetakan aktor, infrastruktur, serta jejaring yang mendukung
pengembangan produk unggulan daerah secara berkelanjutan,” ujarnya.
Rapat ini membahas
secara rinci 6 instrumen utama yang menjadi komponen penting dalam
pemetaan ekosistem riset dan inovasi daerah, mulai dari Kebijakan Infrastruktur
Riset dan Inovasi di Daerah, Kapasitas kelembagaan dan daya dukung Riset dan
Inovasi, Kemitraan Riset dan Inovasi, Budaya Riset dan Inovasi, Keterpaduan
atau koherensi Riset dan Inovasi di daerah, hingga Penyelarasan dengan perkembangan global.
Diharapkan melalui
pertemuan ini, BAPPPEDA dan seluruh OPD terkait dapat mempercepat proses
pengumpulan data serta mengidentifikasi potensi riset yang mampu mendukung
pencapaian visi pembangunan daerah berbasis inovasi. (Agus)
MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO (UNG)
SIAP BERKONTRIBUSI DALAM RISET DAN INOVASI DAERAH
Gorontalo, 17 April 2025 – Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG)
yang tengah menjalani program magang di Bidang Riset dan Inovasi Bappeda
Provinsi Gorontalo melaksanakan presentasi awal kegiatan pada Selasa, 17 April
2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM) yang dikonversi menjadi 20 Satuan Kredit Semester (SKS).
Magang ini telah dimulai
sejak bulan Februari 2025 dan dirancang untuk memberi mahasiswa pengalaman
kerja nyata di lingkungan pemerintahan, khususnya dalam bidang riset dan
inovasi pembangunan daerah. Dalam presentasi awal tersebut, mahasiswa
menyampaikan progres kerja, rencana implementasi lanjutan, serta arah capaian
yang ditargetkan sesuai dengan mata kuliah yang akan dikonversi.
Presentasi ini juga
menjadi respon atas evaluasi dari pelaksanaan magang sebelumnya, di mana pihak
universitas mengalami kesulitan dalam menilai laporan mahasiswa untuk kebutuhan
konversi ke mata kuliah. Oleh karena itu, kegiatan ini penting untuk memastikan
keterukuran progres magang dan relevansi kegiatan dengan kompetensi akademik
yang dituju.
Tity Iriani Datau, STP,
M.Si selaku Kepala Bidang Riset dan Inovasi Bapppeda Provinsi Gorontalo menyampaikan,
bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus memberikan ruang pembelajaran yang
bermakna bagi mahasiswa. “Presentasi ini adalah titik penting untuk
menyelaraskan ekspektasi antara mahasiswa, universitas, dan instansi. Ke depan,
kegiatan magang akan dilaksanakan secara lebih intens agar hasil yang diperoleh
lebih optimal, baik bagi mahasiswa maupun bagi pemerintah daerah,” ungkapnya.
Para mahasiswa juga
menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah untuk memperkuat arah dan fokus
magang mereka. Mereka berharap pengalaman ini bisa memberikan kontribusi riil
terhadap pengembangan riset dan inovasi di Provinsi Gorontalo, serta mendukung
capaian akademik mereka di kampus.
Bapppeda Provinsi Gorontalo - Rapat Pembahasan Target Indikator Makro Ekonomi Daerah mebahas terkait pertumbuhan ekonomi , inflasi, kemiskinan, IPM, indek Gini dan tingkat pengangguran tebuka beserta asumsi-asumsi terhadap penetapan target.
Kepala Bidang Perekonomisan SDA, Max Moerad mewakili kepala Bapppeda membahas terkait arah kebijakan pembangunan nasional daerah Provinsi Gorontalo tahun 2025-2029.
Ada empat outline Kebijakan Pembangunan Nasional dan Daerah Provinsi Gorontalo, yang pertama Capaian Kinerja Indikator Makro Pembangunan gorontalo, kedua Arah Pembangunan Nasional di Provinsi Gorontalo (RPJMN 2025 - 2029), ketiga Visi misi dan arah lebijakan Pembangunan Daerah (Ranwal RPJMD 2025 - 2029), Tdan keempat Target Indikator Kinerja Makro Daerah, ungkap Max moerad. (25/02/2025).
Max Moerad juga menyampaikan ketimpangan di Provinsi Gorontalo september 2024 menurun terhadap maret 2024 dilihat menurut wilayah, Gini Ratio diperkotaan mengalami kenaikan, sedangkan gini Ratio diwilayah pedesaan mengalami penurunan. (Aib)